Sikka, 26 September 2023 – Kelompok tenun Roa Rero, Kampung Woja, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tengah merayakan momen bersejarah. Launching Sentra Tenunin Maumere dilakukan dalam upaya pemberdayaan dan pendampingan kelompok tenun Roa Rero di Kampung Woja.
Tenunin merupakan program pemberdayaan yang diprakarsai oleh PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Yayasan Insan Bumi Mandiri (IBM). Selain mendirikan sentra untuk para penenun, program ini juga mendukung produktivitas penenun di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengadakan serangkaian pelatihan, pengembangan kapasitas, dan perluasan pangsa pasar.
Setelah memulai sentra pertama di Alor pada tahun 2018, lalu dilanjutkan dengan Sumba, Ende, hingga ke Belu, sentra di Sikka ini menjadi sentra ke-6 yang terbangun atas kerjasama ini.
Launching sentra tenun yang ke-6 ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk tenun lokal. Khususnya kali ini dari kelompok penenun Roa Rero, serta mendukung pengembangan Desa Devisa Klaster Tenun di Nusa Tenggara Timur.
Desa Devisa Klaster Tenun NTT sendiri merupakan kolaborasi dengan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) yang akan dilakukan di 22 desa di NTT. Pembekalan pada program Desa Devisa Klaster NTT ini dimulai dari Sikka, menambah spesial dan sakralnya acara peresmian lalu.
Pada acara peresmian, terdapat seremoni pemotongan pita di sentra Tenunin Maumere sebagai tanda komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok penenun. Acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bantuan benang dan alat tenun, sebagai dukungan nyata dari pemerintah dan mitra strategis.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Sikka, Bapak Adrianus Firminus Parera, SE., M.Si menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terbangun antara pihak terkait. “Kami percaya bahwa Program Tenunin ini tidak hanya membanggakan warga Sikka, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Keberhasilan program ini akan menciptakan produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional dan global,” ujar perwakilan kelompok.
Acara dilanjutkan dengan penyematan Rompi Desa Devisa kepada perwakilan Kelompok Penenun Roa Rero sebagai tanda diresmikannya Desa Devisa Klaster Tenun Nusa Tenggara Timur. Peresmian ini diikuti dengan penyerahan bantuan alat tenun secara simbolis, yang semakin mengukuhkan komitmen untuk mendorong kerajinan tenun agar dikenal lebih luas dan mendunia.
Pemerintah daerah sangat diharapkan dapat terus memberikan dukungan dalam membina dan mengembangkan potensi daerah. Program ini diharapkan dapat menjadikan Kelompok Roa Rero dan 22 kelompok dampingan lainnya, sebagai pelaku rantai pasok global, yang pada akhirnya akan meningkatkan ekspor nasional.
Bersama-sama, Insan Bumi Mandiri dan seluruh mitra mengajak untuk terus berkolaborasi untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat, melestarikan budaya, dan mengangkat potensi daerah. Informasi lebih lanjut mengenai Tenunin atau program pemberdayaan lain dari Insan Bumi Mandiri dapat diakses melalui website resmi kami di www.insanbumimandiri.org atau mengikuti akun Instagram kami @insanbumimandiri.